Jumat, 29 Oktober 2010

SOCIAL LATENT PROBLEMS

According to some experts Social Problem is a discrepancy situation and condition between some of society elements, that can threat the integrity of that society itself. The causation of social problem is so many, such as; poverty, less of jobs, unsatisfactory living, and many more. To solve the social problems, the government must be thought how to decrease it and make the country better. Besides it, I will try to give you some kind examples of latent social problem. And its the examples :
  • Poverty. Poverty is the kind of latent social problem. Many people get the poverty, it caused they don't have a good living, job, and wealth. This is the serious problem for every country in this world, so the government must to provide a lot of jobs for civil citizen.

  • Unemployment. Many contry in this world don't have good human resources. Why it can be happened? It caused by the education system in  many country is not enough. Besides it, all of the civil citizen do't have good wealth to get a satisfaction education. And it is still be caused by the poverty that being a serious problem for every country.

  • Criminality. Criminality is a dangerous social problem for us, becaise it can give evrybody a serious impendence. Not only threat our wealth, but also our safety. In some poor country, criminality is much happened. Many cases were caused by social jealosy, because they can't get what the others get, and they were trying to get it too.

  • Communicable diseases. It has a relationship with the healthy of a country. Many places in some poor country don't have a health environment. For the example, the citizen who lived in slums, enytime they can threated by serious disease that can spread to the others. And if this problem is not solved, the death rate wlii bw increasing evrytime.

Thats all are the examples of social problem. And we hope this social problem will be solved soon. And as the learning for us, we must to increase our ability in evrything in order we are avoided from this social problems. With good human resources our country will be avoided from the things that  we want not happened.



Jumat, 22 Oktober 2010

Manusia sebagai Makhluk Ekonomi

Sebelum membahas tentang manusia sebagai makhluk ekonomi kita bahas dulu mengenai arti ekonomi itu sendiri bahwa ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Sedangkan manusia merupakan makhluk ekonomi ( Homo Economicus) yang cenderung tidak pernah merasa puas dengan apa yang diperolehnya dan selalu berusaha secara terus menerus dalam memenuhi kebutuhannya. Sebagai makhluk ekonomi manusia selalu bertindak Rasional artinya selalu memperhitungkan sebab akibat (untung- rugi) dalam mengambil suatu keputusan dalam rangka memenuhi kebutuhannya sehingga tidak merugikan diri sendiri. Namun demikian makhluk ekonomi bukanlah makhluk egois yang hanya dalam memenuhi kebutuhannya untuk mencapai kemakmuran mementingkan diri sendiri dan merugikan orang lain. Manusia sebagai Makhluk ekonomi cenderung menggunakan prinsip prinsip ekonomi dalam aktifitasnya. Manusia sebagai makhluk ekonomi memiliki Ciri- ciri yaitu :
1.Cenderung melakukan tindakan ekonomi atas dasar kepentingan sendiri
2.Cenderung melakukan tindakan ekonomi secara efisien. ( selalu memikirkan perbandingan antara apa yang dikorbankan/ dikeluarkan dengan apa yang akan dicapai / hasilnya.).
3.Cenderung memilih suatu kegiatan /aktifitas yang paling dekat dengan pencapaian tujuan yang diinginkan.Ketiga kecenderungan ini disebabkan karena kebutuhan atau keinginan manusia yang selalu bertambah sedangkan sumberdaya / pemuas kebutuhan sifatnya terbatas.

Adapun faktor yang mempengaruhi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhannya adalah:
A.Faktor Intern:
1.Sikap dan gaya hidup
2.Selera
3.Pendapatan
4.Intensitas kebutuhan
B.Faktor Ekstern
1.lingkungan
2.Adat istiadat
3.Kebijakan pemerintah
4.Mode / Trend
5.Kemajuan teknologi dan kebudayaan
6.Keadaan alam
ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas. Beberapa faktor yang mempengaruhi sehingga jumlah kebutuhan seseorang berbeda dengan jumlah kebutuhan orang lain:
Faktor Ekonomi
Faktor Lingkungan Sosial Budaya
Faktor Fisik
Faktor Pendidikan
Makhluk / Manusia Ekonomi :Makhluk / Manusia Ekonomi Makhluk yang selalu mempertimbang-kan manfaat dlm setiap pengorbanan dari tindakan yang dilakukan serta tidak pernah merasa puas manusia yang dalam melakukan tindakan ekonomi di dorong oleh kepentingan sendiri yang bertindak berdasarkan prinsip ekonomi (Ensiklopedia Mini – Winardi).
Ciri - ciri Manusia Ekonomi (berdasar konsepnya Winardi) : Ciri - ciri Manusia Ekonomi (berdasar konsepnya Winardi) 1. Dalam melakukan tindakan ekonomi harus berprinsip ekonomi (dengan pengorbanan tertentu untuk mendapatkan hasil yang maksimal) 2. Dalam melakukan tindakan ekonomi dilakukan atas dasar kepentingan sendiri bukan karena faktor lain.
Ciri – ciri Ekonomi yang bermoral :Ciri – ciri Makhluk Ekonomi yang bermoral 1. Tindakan ekonomi yang dilakukan selalu dengan cara efisien, al : a. Menggunakan barang dan jasa sesuai keperluannya. b. Memanfaatkan waktu dengan sebaik – baiknya 2. Tindakan ekonomi yang dilakukan atas dasar kepentingan sendiri bukan faktor yang lain / orang lain.
Contoh tindakan Makhluk Ekonomi yang bermoral : Contoh tindakan Makhluk Ekonomi yang bermoral 1. Mengambil ikan di kolam sendiri harus minta ijin orang tua Berlaku jujur dalam setiap kegiatan Membeli kaset / CD yg original Melakukan kerja bakti bersama – sama warga Melakukan penghijauan Menjalankan kegiatan usaha dengan memperhatikan lingkungan sekitar
Contoh tindakan Makhluk Ekonomi yang Tidak bermoral :Contoh tindakan Makhluk Ekonomi yang Tidak bermoral 1. Mencuri ikan di tambak orang lain Membuang sampah sembarangan Beli kaset / CD Bajakan Mengurangi timbangan untuk mendapatkan keuntungan / laba yang besar Menebang pohon di kawasan hutan lindung untuk kepentingan sendiri

Manusia Sebagai Makhluk Hukum

Dalam menjalani kehidupan ini manusia tentunya tidak terlepas dari yang namanya aturan. Lalu, apa fungsi dari aturan itu sendiri ? Aturan tersebut berfungsi sebagai pengatur cara hidup manusia itu sendiri, karena , jika manusia hidup tanpa didampingi oleh aturan maka hidup mereka tidak akan tentram dan damai. Bisa kita bayangkan bagaimana jika di dunia tidak ada aturan atau hukum. Mungkin kita bisa memprediksikan apa yang akna terjadi, seperti banyaknya kasus kriminalitas, kejahatan terjadi dimana-mana, dan yang palaing parah adalah tidak terciptanya rasa aman dan damai bagi manusia itu sendiri dalam menjalani hidup.

Contohnya, saat terjadi perkelahian antara dua kampung, sebut saja Kampung A dan Kampung B. Dua kampung tersebut terlibat perselisihan karena salah seorang dari kampung B membunuh warga yang ada di kampung A. Warga kampung A pun segera menuntut pertanggungjawaban dari pihak yang bersangkutan, tapi orang yang telah membunuh tidak mau mengaku. Warga kampung A pun marah besar, sehingga terjadilah perkelahian antarkampung.

Nah,contoh di atas menunjukan kepada kita bahwa hukum tidak berlaku disana, karena tidak ada yang membuatnya. Akibatnya, karena merasa tidak bebas berbuat apapun, dya warga kampung tersebut berkelahi hingga salah satu kampung menjadi pemenang. Masih banyak kasus-kasus yang akan terjadi jika aturan tidak ditegakkan. Oleh karena itu, dalam menjalani kehidupan ini, manusia perlu diatur oleh hukum.

Jadi, manusia sebagai makhluk hukum bisa diartikan sebagai makhluk yang senantiasa mengikuti hukum serta menjalankan hukum tersebut demi terciptanya keamanan dan kedamaian dalam kehidupan mereka masing-masing.

Manusia Sebagai Makhluk Individu

Selaku makhluk ciptaan Tuhan, tentunya kita telah diberikan kenikmatan yang sangat melimpah oleh Sang Pencipta. Kenikmatan ini dapat meliputi dua unsur penting, yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Unsur jasmani dapat meliputi anggota badan dan panca-panca indera yang kita miliki, sedangkan unsur rohani dapat meliputi, akal dan hati nurani.

Kita sebagai manusia tentunya membutuhkan tempat tinggal, pakaian, makanan, atau bahkan hiburan. Contohnya, saat kita merasa lapar pasti kita membutuhkan makanan sebagai penghilang rasa lapar, lalu saat kita kedinginan, pasti kita membutuhkan jaket, tidak hanya itu, saat kita merasa sangat membutuhkan pertolongan dari-Nya, pasti kita akan segera beribadah kepada-Nya.

Contoh-contoh tersebut merupakan salah satu pemenuhan kebutuhan manusia sebagai makhluk individu. Nah Jadi kesimpulannya, manusia sebagai makhlukindividu ialah manusia yang dapat memanage dirinya, baik dalam unsur jasmani mereka maupun unsur rohani mereka.

Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya

Setiap manusia di dunia ini, dari zaman dahulu sampai sekarang pasti mempunyai akal pikiran. Akal pikiran ini senantiasa menuntun mereka dalam melakukan setiap tindakan. Kemudian hasil dari akal pikiran ini mereka dapat menghasilkan suatu kebiasaan yang disebut budaya. Budaya ini berperan sebagai penuntun hidup manusia itu sendiri,dan tentunya disertai oleh akalnya. 

Selain itu manusia juga memiliki yang namanya "Naluri", naluri itu sendiri memiliki pengertian suatu pengetahuan unsur-unsur atau segala sesuatu yang mengisi akal dan alam jiwa seorang manusia yang sadar, secara nyata terkandung di dalam otak manusia melalui penerimaan panca inderanya serta alat penerima atau reseptor organismanya yang lain.

Contohnya, salah satu budaya yang kita ketahui, saat bertamu ke rumah orang lain kita tidak langsung masuk ke dalam rumah tersebut, tapi pertama yang kita lakukan adalah mengetuk pintu dahulu, lalu setelah itu pemilik rumah datang membuka pintu, lalu selaku tamu kita menyampaikan maksud dan tuhjuan datang ke rumah tersebut, dan saat pemilik rumah bersedia menerima kita sebagai tamunya kita akan dipersilakan masuk ke dalam rumah tersebut.

Jadi, manusia sebagai makhluk berbudaya yaitu manusia dalam menjalani hidupnya selalu menggunakan akal budi mereka dalam melakukan tiap aktivitas yang mereka lakukan.

Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Kita menyadari bahwa setiap manusia yang hidup di dunia ini tidak dapat hidup secara individual, karena bagaimanapun juga selaku makhluk yang diciptakan secara berpasang-pasangan, kita selalu membutuhkan bantuan dari orang-orang yang ada di sekitar kita.Dan di dunia ini tidak ada seorangpun yang sanggup hidup sendiri.
Beberapa alasan mengapa manusia disebut sebagai makhluk sosial, diantaranya:
1) Ia akan bisa mengembangkan kemampuan mereka jika didukung oleh orang di sekitarnya.
2) Komunikasi antar individu merupakan kebutuhan penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
3) Manusia selalu tunduk pada aturan
4) Tiap manusia perlu penilaian atau perhatian dari orang lain.

Contohnya saja, saat kita ingin membuat rumah untuk tempat tinggal, kita ingin membuat rumah tersebut dengan segera. Tapi kita tidak tahu menahu tentang arsitektur sebuah rumah, tapi ada orang lain ada yamg bisa, Nah, pada saat itu kita pasti membutuhkan bantuan orang tersebut.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa manusia sebagai makhluk sosial yaitu, manusia senantiasa membutuhkan peran serta dari orang-orang yang ada di sekitarnya dalam menjalani kehidupan masing-masing.